Thursday, 26 November 2015

Donat Drakula ? Pasti serem ya ? Ingin tahu lebih jelasnnya, Mari kita simak...


Donat Drakula ? Pasti serem ya, Ingin tahu lebih jelasnnya.....



FikriSpot, Life Style - Anda ingin mencicipi kelezatan donat berbahan dasar dari kulit pisang? Lima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor mengembangkan donat berbahan dasar dari kulit pisang yang telah diekstrak menjadi tepung, lalu diolah menjadi donat drakula atau donat berbahan baku kulit pisang dan labu kuning.

"Ekstrak kulit pisang dilakukan sebagai pemanfaatan limbah kulit pisang agar optimal. Kulit pisang diekstrak menjadi tepung, campuran bahan baku membuat donat, dan juga varian rasa toping atau selai isi donat," kata Rahmat Junaedi, salah satu dari lima penggagas Donat Drakula saat ditemui di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 27 November 2015.

Rahmat menjelaskan, kulit pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, antioksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, minyak nabati, serat, serotin, dan serotonin.

Beberapa kandungan zat gizi yang terkandung dalam kulit pisang mengandung manfaat bagi manusia, di antaranya kandungan serotonin yang dapat menambah mood karena zat tersebut mempengaruhi rasa bahagia dalam tubuh manusia.

"Minyak nabati dapat meredakan rasa nyeri pada tubuh, antioksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh, dan kandungan vitamin serta mineralnya sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia," katanya.

Menurut mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB ini, penggunaan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan Donat Drakula juga sebagai upaya mendukung program pemerintah terkait dengan diversifikasi pangan lokal dan upaya ketahanan pangan.

Yani Akhdan Rafif, ketua tim, menyebutkan selain kulit pisang, bahan baku pendukung Donat Drakula lainnya adalah labu kuning (Cucurbita moschata Durch). Buah tersebut dikenal di kalangan masyarakat sebagai campuran pembuat sayur, kolak, kue talam, dodol, dan cake.

"Sudah seharusnya labu kuning diolah menjadi suatu produk inovatif dan bernilai ekonomi tinggi. Citra labu kuning sebagai sayuran yang murah dan biasa saja harus diubah menjadi sayuran bergizi tinggi dan disukai berbagai kalangan," kata Yani.

Penelitian Donat Drakula ini dibimbing oleh dosen dari Departemen Gizi Masyarakat FEMA, Dr Drajat Martioanto. Drajat mengatakan FAO gencar mengkomunikasikan seluruh negara di dunia untuk mengurangi kehilangan pangan mulai proses produksi hingga proses penyajian (food losses and waste).

"Pemanfaatan kulit pisang yang sudah diekstrak (diolah) lebih dulu bagian dari upaya kita untuk mengurangi food losses and waste, yang saat ini gencar disosialisasikan oleh FAO," katanya.

Menurut Drajat, kulit pisang yang telah diolah menjadi tepung berkohidrat yang mengandung amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakaridakarbohidrat yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa. Manusia membutuhkan pati sebagai sumber energi yang penting.

"Kulit pisang bisa diubah dan dimanfaatkan untuk meningkatkan ketersediaan pangan, diversifikasi pangan, serta menciptakan sumber pangan baru," katanya.

Drajat menambahkan, pemanfaatan kulit pisang dan labu kuning untuk Donat Drakula juga menjadi alternatif lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor tepung terigu maupun gandum yang nilainya mencapai tujuh juta ton.

"Labu kuning juga dipercaya sebagai antibakteri, cacingan, memperbaiki status vitamin A, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Labu juga menjadi makanan pendamping ASI bagi bayi," katanya.

Rahmat menambahkan, Donat Drakula sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia sehingga cocok dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan masyarakat muslim. Harganya terjangkau, yakni Rp 30 ribu per kotak berisi 10 donat mini dengan varian rasa, vanilla, cokelat, dan stroberi.

Lima orang mahasiswa yang terlibat dalam penelitian Donat Drakula ini berasal dari berbagai fakultas, yakni Yani Akhdan Rafif, ketua tim dari Fakultas Perikanan dan Kelautan; Oki Setiawan dari Fakultas Perikanan dan Keluatan; Rahmat Junedi (FEMA); Eva Siti Nurazizah dari Fakultas Peternakan; dan Aulia Novianti dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Hem... Lezat bukan, dibalik kelezatannya juga terkandung Vitamin dan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh, di balik itu juga ada proses penelitian dari para Mahasiswa dari Fakultas fakultas berbeda.
Sekian Informasi dari saya tentang Donat Drakula ini, jika ada kekurangan mohon di maklumi, dan jika anda suka dengan artikel ini ya mohon di share.. OK, Thanks for your Visit ;)


Jangan Lupa Subscribe ya, Isi kotak di bawah dengan email anda lalu Klik Subscribe, Trus isi capthctha nya OK !

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner
Subscribe to FikriSpot by Email

Share this

0 Comment to "Donat Drakula ? Pasti serem ya ? Ingin tahu lebih jelasnnya, Mari kita simak..."

Post a Comment